Kamis, 09 Juni 2016

METODE, KEGUNAAN DAN PERIODESASI SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM



KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufiq dan Hinayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mengkaji sejarah pendidikan Islam dimasa lampau.
Harapan pemakalah semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang dimiliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.


PEMAKALAH

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB      I        PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang .................................................................................. 1
B.  Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C.  Tujuan................................................................................................. 2
BAB      II       PEMBAHASAN
A.    Metode Sejarah Pendidikan Islam ................................................. 3
B.     Kegunaan Sejarah Pendidikan Islam ............................................. 4
C.    Periodesasi Sejarah Pendidikan Islam ........................................... 6
BAB      III PENUTUP
A.    KESIMPULAN ………..……………………………...………… 12
B.     SARAN ……………………………………………...…………… 13
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 14

BAB I

PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Kata sejarah berasal dari bahasa Arab disebut tarikh, yang menurut bahasa berarti ketentuan masa. Dan menurut istilah berarti “keterangan yang telah terjadi dikalangannnya pada masa yang telah lampau pada masa yang masih ada”.[1]
Dalam bahasa inggris sejarah disebut history, yang berarti “pengalama masa lampau dari umat manusia”. Pengertian selanjutnya memberikan makna sejarah sebagai catatan yang berhubungan dengan kejadian masa silam yang yang diabadikan dalam laporan tertulis dan dalam ruang lingkup yang luas.
Dari pengertian sejarah diatas, maka dapat dirumuskan pengertian tentang Sejarah Pendidikan Islam atau Tarikhut Tarbiyah Islamiyah sebagai berikut:
(a) keterangan mengenai perkembangan pendidikan Islam dari waktu ke waktu, sejak zaman lahirnya Islam hingga masa sekarang; dan
(b) cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, baik dari segi konsepsi maupun segi institusi operasional sejak zaman Nabi Muhammad SAW sampai sekarang.
Makalah ini memusatkan kajian futuristik dan menyoroti perkembangan pendidikan pada masa lampau. Sehingga dapat membandingkan dengan perubahan-perubahan dan menaruh harapan di abad ini bagi pendidikan Islam di seluruh dunia, dan di Indonesia pada khususnya.
  1. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana metode sejarah pendidikan Islam?
2.      Apa sajakah kegunaan mempelajari sejarah pendidikan Islam?
3.      Bagaimana periodesasi sejarah pendidikan Islam?
  1. Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui metode-metode sajarah pendidikan Islam
2.      Untuk mengetahui kegunaan mempelajari sejarah pendidikan Islam
3.      Untuk mengetahui urutan periodesasi sejarah pendidikan Islam










BAB II
PEMBAHASAN

A.      Metode Sejarah Pendidikan Islam
Mengenai metode sejarah pendidikan Islam, walaupun terdapat hal-hal yang sifatnya khusus, akan tetapi berlaku kaidah-kaidah yang ada dalam penulisan sejarah. Meguasai alat-alat analisis untuk menilai kebenaran materi-materi sumbernya, dan perpaduan untuk mengumpulkan dan menafsirkan materi-materi  itu ke dalam kisah yang penuh bermakna.  Sampai dengan abad 19, sarjana sejarah umumnya mengambil tema-tema luas, dan sangat jelas bahwa metode deskriptif dan analitif merupakan kunci dalam penyusunan sejarah pada umumnya[2].
Mengingat bahwa objek sejarah pendidikan Islam sangat sarat dengan nilai-nilai agamawi, fiososfi, psikologi dan sosiologi, maka perlu menempatkan objek sasaran itu secara utuh dan mendasar. Maka metode yang harus ditempuh pertama-tama adalah deskriptif, kemudian komparatif dan ketiga analisis sintesis tanpa menyingkirkan nilai agama.
a)      Cara deskriptif
Dengan cara deskriptif dimaksudkan bahwa ajaran-ajaran Islam, sebagai yang dibawa oleh Rasulullah dalam Al-Qur’an dan Hadis, terutama yang berhubungan dengan pengertian pendidikan, harus diuraikan sebagaimana adanya, agar dapat dipahami makna yang terkandung dalam ajaran tersebut.
b)      Cara komparatif
Dengan cara deskriptif, ajaran-ajaran Islam dikomparasikan dengan fakta-fakta yang terjadi dan berkembang dalam kurun waktu dan tempat tertentu untuk mengetahui adanya persamaan dan perbedaan dalam suatu masalah tertentu. Sehingga dapat diketahui pula adanya garis yang tertentu yang menghubungkan pendidikan Islam dengan pendidikan nasional.
c)      Cara analisis sintesis
Dengan pendekatan analisis-sintesis, yang secara kritis membahas, meneliti istilah-istilah, pengertian-pengertian yang diberikan oleh Islam, sehingga diketahui adanya kelebihan dan kekhasan dalam pendidikan Islam. Dan sintesis dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan yang diambil untuk mendapatkan suatu keutuhan dan kelengkapan kerangka pencapaian tujuan serta manfaat penulisan sejarah pendidikan Islam.
B.       Kegunaan Sejarah Pendidikan Islam
Secara umum, sejarah mengandung kegunaan yang sangat besar bagi kehidupan umat manusia[3]. Kerena sejarah mengandung kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan nilai-nilai baru bagi kemajuan umat manusia. kegunaan sejarah pendidikan Islam meliputi dua aspek, yaitu:
a.       Kegunaan yang bersifat umum.
Sejarah pendidikan Islam mempunyai kegunaan sebagai faktor keteladanan. Maka umat Islam dapat meneladani proses pendidikan Islam semenjak zaman kerasulan Nabi Muhammad, sahabat dan ulama. Proses pendidikan Islam pada hakikatnya merupakan manifestasi dari pemikiran mereka tentang konsepsi Islam di bidang pendidikan baik secara teoritis maupun prakteknya.
b.      Kegunaan yang bersifat akademis.
Kegunaan sejarah pendidikan Islam bukan hanya memberikan perbendaharaan perkembangan ilmu pengetahuan (teori dan praktek) namun juga untuk menumbuhkan perspektif baru dalam rangka mencari relevansi pendidikan Islam terhadap segala bentuk perubahan dan perkembangan ilmu teknologi dalam dunia Islam.
Contoh konkritnya adalah seiring dengan kemajuan teknologi saat ini maka diciptakan Al-Qur’an elektronik yang memudahkan kita untuk belajar tata cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar. Dan juga aplikasi Al-Qur’an yang dapat kita peroleh dengan mudah di ponsel kita, sehingga tidak perlu repot lagi membawa kitab Al-Qur’an saat akan bepergian.


C.      Periodesasi Sejarah Pendidikan Islam
Pada hakikatnya, sejarah pendidikan Islam tidak terlepas dari sejarah peradaban Islam itu sendiri[4]. Secara garis besar, sejarah Islam dibagi dalam tiga periode[5], yaitu:
a.       Periode klasik (650 – 1250 M)
Adalah masa ekspansi, integrasi dan keemasan Islam ke luar semenanjung Arab. Pendidikan Islam mengalami kemajuan yang pesat hingga mampu keluar dari semenanjung arab. Bangsa Islam menjadi bangsa yang disegani di zaman ini karena ilmu-ilmu yang di bawa dan dikembangkannya.
b.      Periode pertengahan (1250 – 1800 M)
Adalah masa dimana kekuatan politik dan militer mulai menurun. Perdagangan dan perekonomian umat Islam jatuh karena hilangnya monopoli dagang antara bangsa timur dengan bangsa barat. ilmu pengetahuan di dunia Islam mengalami stagnasi. Dunia Islam dalam keadaan mundur dan statis.
Karena hal tersebut, maka pendidikan Islam juga mengalami stagnasi, di masa ini kepentingan bertahan hidup lebih diutamakan dari pada pendidikan.
c.       Periode modern (1800 M - sekarang)
Merupakan zaman kebangkitan Islam, dengan adanya ekspedisi Napoleon di Mesir yang membuka mata dunia Islam akan kemunduran pendidikan Islam dibanding dengan kemajuan pendidikan bangsa Barat. pemuka-pemuka Islam mengeluarkan pemikiran-pemikiran baru dan mencari cara untuk mengembalikan kemajuan Islam melalui pembaharuan pendidikannya.
Perincian ketiga periodesasi itu dapat di bagi ke dalam lima masa, yaitu:
a.       Masa hidupnya Nabi Muhammad SAW (571-632 M)
Dengan wahyu yang diterima Rasulullah, beliau menggalakkan umatnya untuk saling ajar-mengajar satu sama lain. menjanjikan mereka pahala yang besar. Dengan kata lain, aktivitas pendidikan pada awal kebangitan Islam digerakkan oleh iman dan komitmen yang kuat.
Sehingga ilmu yang sangat mendasar menjadi tumpuan pembahasan adalah al-qur’an dan sunnah, diikuti dengan ilmu tafsir, qiraat, fikh, qada (kehakiman), faraid, dan ilmu hadis
b.      Masa Al-Khulafa Al-Rasyidin (632-661 M)
Sahabat nabi banyak yang tersebar keseluruh pelosok dunia untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang mereka miliki.
Peristiwa ilmiah penting di zaman ini adalah:
a)      Kodifikasi Al-Qur’an karena dikhawatirkan penghafal-penghafal Al-Qur’an nanti akan meninggal dunia dan hilanglah Al-Qur’an bersama mereka
b)      Pengumpulan semua hal yang diriwayatkan Rasulullah SAW. baik perkataan, perbuatan, ataupun keputusan agar tidak hilang dan dipalsukan orang.
c)      Para ulama mempelopori usaha penafsiran Al-Qur’an ketika ternyata rasa seni sastra arab di kalangan orang-orang yang baru masuk Islam mulai melemah.
c.       Masa kekuasaan Umawiyah (661-750 M)
Peristiwa penting sebagai ciri-ciri utama perkembangan ilmiah di zaman ini diantaranya adalah[6]:
a)      Ilmu tafsir berkembang pesat dan semakin penting karena bertambah luasnya kawasan negara Islam dan melemahnya rasa seni sastra arab karena banyaknya muallaf.
b)      Perhatian kepada ilmu hadis dengan meriwayatkan dan mencatatnya karena sangat diperlukan dalam menafsirkan berbagai ayat Al-Qur’an dan kekhawatiran akan hilangnya hadis tersebut bersamaan meninggalnya para sahabat
c)      Hal yang sama juga berlaku pada ilmu syariah lain, karena meluasnya negara dan timbul banyak persoalan yang harus diselesaikan dari segi pandangan Islam.
d)     Ilmu kalam juga menempati posisi penting di zaman ini karena banyak timbul perdebatan mengenai akidah agama dan perbedaan-perbedaan mazhab.
e)      Perhatian besar kepada sirah Nabi, begitu juga tentang sejarah perang, sejarah penaklukan berbagai daerah, dan silsilah keturunan orang Arab.
f)       Periwayatan bahasa Arab asli, pengumpulan syair dan pepatah Arab.
g)      Kebangkitan sastra Arab dalam bidang syair, khitabah, dan seni prosa. Syair pada zaman ini terlalu dipengaruhi oleh agama dan politik. Juga muncul syair ghasal dalam dua bentuknya: hissi dan ‘uzri[7].
h)      Berkembangnya ilmu tatalaksana pemerintahan yang menyebabkan didirikannya kantor-kantor yang mengurus aktivitas itu. Ada yang mengurus surat-menyurat pemerintah yang sifatnya prosa dan belum dikenal orang sebelumnya.
i)        Zaman ini juga menyaksikan gerakan penterjemahan ilmu-ilmu dari bahasa lain ke bahasa Arab, tetapi terbatas pada ilmu kimia, kedokteran, falak, tatalaksana, dan seni bangunan. Pelopornya adalah Khalid bin Yazid, cucu dari Muawiyah. Dan dia diberi gelar filosof dinasti Umawiyah.
j)        Percampuran seni peninggalan Persi dan Romawi terutama dalam ukiran, gambar,bangunan, dan dekorasi sesuai ajaran Islam. Bisa dikatakan seni Islam pada zaman ini adalah kesinambungan dari seni Bizantium dan Persi yang diIslamkan.
k)      Diantara jasa kerajaan Umawiyah di bidang pendidikan adalah menekankan ciri ilmiah pada masjid agar menjadi pusat perkembangan ilmiah dalam tahap perguruan tinggi.
d.      Masa kekuasaan Abbasiyah (750-1250 M)
Di zaman Abasiyah ini timbul keprihatinan para ulama dan filosof sehingga mereka membuat klasifkasi ilmu. Yaitu:
a)      Pengetahuan agama dan syari’ah
b)      Ilmu-ilmu bahasa dan sastra
c)      Ilmu-ilmu sejarah dan sosial
d)     Ilmu-ilmu falsafah, logika, debat dan diskusi
e)      Ilmu-ilmu pasti
f)       Ilmu alam dan eksperimental
g)      Ilmu-ilmu terapan dan praktis
e.       Masa jatuhnya kekuasaan khalifah (1250 M) sampai sekarang
Di masa ini, Islam tidak lagi mempunyai khalifah secara formil yang diakui oleh semua umat sebagai lambang persatuan. Hal ini berlaku sampai kerajaan Usmani mengangkat khalifah baru di Istanbul.
Pengaruh tarikat-tarikat bertambah mendalam dan meluas di dunia Islam. Pendapat bahwa pintu ijtihad telah tertutup diterima secara umum. Antara empat mazhab terdapat suasana damai, dan di madrasah-madrasah diajarkan empat mazhab tersebut. Hingga Islam mengalami fase kejayaan sekaligus kemunduran oleh tiga kerajaan besar.
Ekspedisi napoleon di Mesir yang membuka mata dunia Islam bahwa Islam tertinggal jauh oleh bangsa Barat. dengan strategi hebat yang diperkenalkan Napoleon untuk menghancurkan Mesir dalam waktu singkat yaitu:
a)      Tidak hanya membawa tentara. Tetapi juga para ilmuan di berbagai bidang
b)      Mengikutsertakan orientalis untuk menerjemahkan perintah dan maklumat Napoleon ke dalam bahasa Arab
c)      Menegenalkan suat kabar dalam bahasa dalam bahasa Arab, Latin dan Yunani
d)     Mendirikan perpustakaan besar yang memiliki koleksi buku yang lengkap dari Eropa dan buku-buku agama dalam bahasa Arab, Persia dan Turki.
Cendikiawan Islam sangat terkesan dengan budaya barat yang sangat modern. Dan tersadar bahwa umat Islam telah jauh tertinggal oleh bangsa Eropa. Dan timbul hasrat untuk maju kembali. Namun dari hal itu juga Islam dikalahkan oleh Napoleon dalam waktu yang singkat.





BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dari penelusuran sejarah perkembangan pendidikan Islam dapat disimpulkan bahwa menanjak atau anjloknya peradaban Islam dan kebangkitan ilmiah di dunia Islam pada waktu itu disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah:
1.         Kesinambungan semangat keagamaan yang kuat dikalangan umat Islam yang mendorong mereka memberi perhatian penuh pada hal-hal yang ada hubungannya dengan Al-Qur’an.
2.         Toleransi agama dan pemikiran yang membebaskan semua orang untuk menyatakan akidah dan pemikirannya dengan perkataan dan perbuatan. Begitu juga kebebasan ilmiah kepada semua ilmuan untuk berusaha menghasilkan ilmu yang bermanfaat.
3.         Para ulama dan ilmuan di zaman ini berusaha sebanyak mungkin membuat kontak dengan ulama dan ilmuan lain. Ukuran kematangan seorang ulama diukur menurut banyaknya ulama dan ilmuwan terkenal yang pernah mereka berguru kepadanya.
4.         Kemajuan Islam di berbagai bidang membuat sebagian mereka mampu memusatkan perhatian pada bidang ilmiah tanpa harus bersusah-susah dalam mencari rejeki karena hidup dengan kejayaan.
5.         Gerakan terjemah ke dalam bahasa Arab dari berbagai bahasa seperti Yunani, Persi, Hindu dan lainnnya yang berjalan selama 150 tahun, semua ilmu yang pernah ditulis orang dalam berbagai bahasa sampai saat itu semuanya sudah ada dalam bahasa Arab. Sehingga bahasa Arab menjadi bahasa ilmiah yang harus dipelajari untuk mempelajari ilmu apa saja.

B.     SARAN
Dengan kita mengkaji dan mempelajari sejarah pendidikan Islam, maka kita harus mengetahui materi tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, baik dari segi konsepsi maupun segi institusi operasional sejak zaman Nabi Muhammad SAW sampai sekarang.
Sehingga dapat membandingkan dengan perubahan-perubahan dan menaruh harapan di abad ini bagi pendidikan Islam di seluruh dunia, dan di Indonesia pada khususnya.









DAFTAR PUSTAKA

Drs. W. Poespoprodjo, L.Ph. SS, Jejak-Jejak Sejarah 1908-1926: Terbentuknya Suatu Pola, CV. Remaja Karya, Bandung, 1984.
H. Munawar Cholil, Kelengkapan Tarih Nabi Muhammad SAW, Bulan Bintang, Jakarta, 1969.
Dra. Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1992.
Dr. Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam; Sejarah Pemikiran Dan Gerakan, Bulan Bintang, Jakarta, 1975.
Prof. Dr. Hasan Langgung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, Pustaka Al Husna, Jakarta, 1988.


[1] Munawar Cholil, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW, Jakarta: Bulan Bintang, 1969, 15.
[2] W. Poespoprodjo, Jejak-Jejak Sejarah 1908-1926: Terbentuknya Suatu Pola, Bandung: CV. Remaja Karya, 1984, 3.
[3] Munawar Cholil, Kelengkapan Tarih Nabi Muhammad SAW, Jakarta: Bulan Bintang, 1969, 15.
[4] Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1992, 7.
[5] Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam; Sejarah Pemikiran Dan Gerakan, Jakarta: Bulan Bintang, 1975, 11.
[6] Hasan Langgung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, Jakarta: Pustaka Al Husna, 1988, 7.
[7] Ghazal hissi adalah syair yang memuji kecantikan jasmani, sedangkan ghazal ‘uzri menyatakan kecantikan rohani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KARUNIA ITU BERNAMA AKAL YANG KREATIF

A.     PENDAHULUAN Pola berfikir manusia bermacam-macam. Ada yang biasa berfikir kreatif dan konstruktif, dan ada ju...