Rabu, 03 Juni 2015

TEORI (Carl Rogers) BERPUSAT PADA SUBYEK



Kata kunci: “konsep dasar teori Rogers”      
·         Potensi
·         terapis-klien
·         individu
·         self
·         self consept
·         ideal self
·         perasaan / pikiran
·         simpati
·         realita
·         persepsi

 
Carl Rogers adalah seorang psikolog yang terkenal dengan pendekatan terapi klinis yang berpusat pada klien. Kemudian Rogers menyusun teorinya dengan pengalamannya sebagai terapis atau psikoterapis selama bertahun-tahun. Teori Rogers mirip dengan pendekatan Freud, namun pada hakikatnya berbeda. Pada sebelumnya, orientasi hubungan dalam dunia psikologi dan kedokteran disebut dengan dokter-pasien dan terapis-klien.
Pada dasarnya Rogers menganggap bahwa manusia itu baik dan sehat. Pribadi manusia normal punya potensi untuk tumbuh dan berkembang. Sedangkan ungkapan kata klien seolah mencerminkan bahwa pasien atau seseorang yang tidak berdaya, lemah dan memerlukan pertolongan. Sehingga konsep klien diganti menjadi person yaitu pada kondisi ideal psikologis individu.
Sehingga dengan kata lain teori Rogers ini memandang kesehatan mental sebagai proses perkembangan hidup ilmiah. Sedangkan penyakit jiwa, kejahatan dan persoalan kemanusiaan yang lainnya dipandang Rogers sebagai penyimpangan kecenderungan alamiah.
Konsep penting dalam teori Carl Rogers yaitu tentang self, self consept dan ideal self. Self meliputi tentang semua ide, anggapan atau persepsi orang dan pembelajaran dari pengalaman. Sedangkan self consept adalah konsep mengenai persepsi individu terhadap diri mereka sendiri. Persepsi yang tidak sesuai dengan keadaan asli atau realita dapat menghambat proses interaksi seseorang dengan orang-orang lain yang berada di lingkungan kehidupannya. Self consept yang lebih tinggi akan membuat seseorang lebih percaya diri dan sebaliknya. ideal self adalah kondisi yang diinginkan individu, namun sulit diraih karena mayoritas manusia mempunyai ideal konsep yang sempurna.
Untuk sukses mencapai keadaan tersebut harus dipahami terlebih dahulu mengenai kerangka acuan internal dengan cara merefleksikan perasaan atau kehidupan batin dan pemikiran-pemikiran seseorang agar semakin memahami dirinya sendiri. Pendekatannya meliputi: pandangan positif, tidak mengevaluasi, mendengarkan keluhan dengan penuh simpati, dan menjadi reflective mind.
Terapis seolah adalah teman yang menjadi pendengar yang baik. Tidak serta-merta mengarahkan dan memberi nasehat, tetapi menunjukkan minat (fokus) dan menerima apapun yang diungkapkan seorang klien terlebih dahulu, sehingga akan ada perasaan simpati diantara keduanya. Baru kemudian terapis mengklarifikasikan perasaan dan pemikiran klien.
Implementasi nyata teori Rogers dalam dunia pendidikan, bahwa guru memegang peran penting sebagai penganggung jawab dalam memotivasi siswa agar meraih kesuksesan sesuai dengan apa yang diharapkan. Kesuksesan belajar akan tampak berguna jika seorang siswa tidak hanya cerdas kompetensi namun juga berguna atau mampu berinteraksi dengan lingkungannya, yang disesuaikan dengan kondisi pribadinya. Aktifitas belajar yang kondusif disesuaikan dengan minat siswa.
Guru juga bertanggung jawab sebagai fasilitator, bukan sebagai aktor utama, sehingga siswa bisa merasa nyaman atau lebih bebas untuk berperan aktif dalam mengungkapkan dan mengembangkan emosi, intelektual, dan motoriknya. Agar lebih cerdas dan kreatif dalam meghadapi persoalan.
Konsep teori Rogers ini juga tepat jika digunakan dalam metode bimbingan konseling. Misalnya digunakan sebagai strategi dalam berinteraksi dengan remaja-remaja yang mayoritas mereka mempunyai problem kenakalan atau konflik, tindakan dan perilaku yang menyimpang dari norma, anggapan khas negatif yang didapat dari lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar. Hal ini sebaiknya diatasi dengan penerima mereka dengan perasaan simpati tanpa syarat, memberi ruang dalam keterbukaan dan kejujuran. Karena remaja memang masa untuk mencari jati diri atau identitas diri, dan mereka sangat mudah terpengaruh.
Kegiatan belajar harusnya tidak hanya menekankan di segi kognitif saja tapi juga pada pengalaman belajar secara langsung sehingga siswa dapat terlibat secara emosional.
Siswa diberikan motivasi belajar, memberikan mereka pegalaman belajar maksimal, menghargai proses, bersedia membuka diri terhadap pengalaman. Guru membina kepercayaan, mendorong agar mereka lebih aktif dan ekspresif. Menjadi narasumber yang baik berperan aktif agar mampu mengetahui kekurangan dan kelemahan tiap individu. Memahami setiap pesan emosional mereka sehingga siswa menjadi semakin mandiri.
Contoh penerapannya, misalnya memberi kebebasan siswa memilih simulasi dan metode pengajaran, memberi kontrak belajar yang disepakati guru dengan siswa, merangsang mereka dengan latihan-latihan dan penemuan-penemuan yang relevan, arah pengajaran yang jelas dan sesuai prosedur, juga meningkatkan sensitivitas atau kepekaan siswa terhadap diri mereka juga terhadap orang lain.
            Dengan difasilitasi guru yang profesional secara akademik dan memiliki kecakapan psikologis dan mampu menerapkan teori rogers ini akan membuat siswa menjadi lebih aktif dan memupuk rasa percaya diri, sehingga potensi dalam diri siswa dapat terkatualisasikan dengan baik.

KARUNIA ITU BERNAMA AKAL YANG KREATIF

A.     PENDAHULUAN Pola berfikir manusia bermacam-macam. Ada yang biasa berfikir kreatif dan konstruktif, dan ada ju...